Kumpulan Puisi

Halaman ini khusus untuk puisi-puisi yang gw baca, dan akan di up-date.

Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

(Sapardi Djoko Damono, 1989)

——————————-

Aku Ingin

(Sapardi Djoko Damono)

 

aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

———————————-

 

Do’a

Chairil Anwar

kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
MengingatMu penuh seluruh

CahayaMu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk

Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
Di pintuMu aku mengetuk
Aku tak bisa berpaling

———————–

Rajawali

sebuah sangkar besi
tidak bisa mengubah rajawali
menjadi seekor burung nuri

rajawali adalah pacar langit
dan di dalam sangkar besi
rajawali merasa pasti
bahwa langit akan selalu menanti

langit tanpa rajawali
adalah keluasan dan kebebasan tanpa sukma
tujuh langit, tujuh rajawali
tujuh cakrawala, tujuh pengembara

rajawali terbang tinggi memasuki sepi
memandang dunia
rajawali di sangkar besi
duduk bertapa
mengolah hidupnya

hidup adalah merjan-merjan kemungkinan
yang terjadi dari keringat matahari
tanpa kemantapan hati rajawali
mata kita hanya melihat matamorgana

rajawali terbang tinggi
membela langit dengan setia
dan ia akan mematuk kedua matamu
wahai, kamu, pencemar langit yang durhaka

* ) Rendra, Kumpulan Puisi ” Perjalanan Bu Aminah “, Yayasan Obor Indonesia – 1997

 

23 Comments Add your own

  • 1. sesa ndut  |  October 14, 2007 at 11:22 pm

    ditambah dong koleksi2 puisinya..
    bagus2 je..

    Reply
  • 2. lutfiasyairi  |  October 19, 2007 at 10:48 am

    @ sesa ndut : he.he blom sempet nyari lg.

    Reply
  • 3. idud  |  November 8, 2007 at 7:37 am

    “Aku Ingin”-nya Sapardi bagus tuh. Cocok untuk orang miskin yang bogoh ka Luna Maya.

    Reply
  • 4. ud  |  November 17, 2007 at 5:28 pm

    kayanya
    itu puisi kahlil gibran…

    “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…” (Kahlil Gibran)

    Reply
  • 5. lutfiasyairi  |  November 19, 2007 at 8:00 am

    wah… sepertinya puisi itu sering di kaitkan dengan Kahlil Gibran. Tapi sepengetahuan saya itu puisinya Pak Sapardji, coba di cek lagi.

    Reply
  • 6. idud  |  November 20, 2007 at 1:20 pm

    Hehehe, kalimat yang digunakan Pak Sapardji mungkin mirip dengan kalimat2 yang digunakan oleh penerjemah karya2 Holil Jabran. Atau… Mungkin Pak Sapardji sendiri yang jadi penerjemah?

    Reply
  • 7. udud  |  February 5, 2008 at 10:57 am

    Kahlil Gibran lahir di Beshari, Lebanon 6 Januari 1883. Lalu Pak Sapardi kapan lahirnya.. ? Puisi Aku Inginnya Pak Sapardi Itu bukan mirip lagi, tetapi persis sama dengan karya Kahlil Gibran..? Pak Sapardi spt Malon aja suka klaim karya orang.., jangan2 puisinya yg lain begitu juga.. walahualam.

    Reply
  • 8. panji  |  February 21, 2008 at 12:15 am

    Pak Sapardi lahir 1940. Memang Sapardi pernah menjadi penerjemah “Sang Nabi”nya Kahlil Gibran dari versi Inggris ke versi Indonesia. Sajak “Aku Ingin” itu karya Sapardi tahun 1989, masuk di kumpulan puisi Hujan Bulan Juni (edisi ke-2nya tahun 2004 kalo engga salah, laku banget kan?). Jangan suka nuduh orang lain mbajak kang udud, kalau belum pernah baca sajaknya.

    Reply
  • 9. asmaul  |  March 24, 2008 at 1:02 pm

    kata yang tak sepadan dengan kenyataan
    membawanya kepada dusta
    dusta yang tak berujung
    yang mengajak derita
    hai dirimu yang berjubah kebohongan
    lepas penutup itu
    tunjukkan dirimu
    janganlah kau berselimut awan hitam
    sehingga ku tak bisa menerawangmu
    melalui mata hatiku
    mengapa semua abu-abu
    padahal kau punya banyak warna dalam dirimu
    tapi tak kau perlihatkan itu padaku
    jangan kau bersembunyi dibalik matamu
    karena ku bisa melihat dirimu
    kau takut dalam kesendirianmu
    yang tak bisa kau hindari
    tapi bukan dengan bersembunyi….
    bukan itu
    kau mengira semua tak tahu abu-abu mu
    yang terukir jelas di wajahmu
    biarlah aku mewarnai hari-harimu
    melepaskan jubah kebanggaanmu
    yang selama ini melekat padamu
    aku akan memberikan warnaku pada hidupmu
    yang takkan pudar sampai kapanpun…..

    Reply
  • 10. Alexander  |  June 11, 2008 at 1:18 pm

    Aku Ingin Bagus sekali, Saya baca semua novelnya…
    Khalil Gibran “Sayap2 Patah”

    Reply
  • 11. imaf safin  |  August 21, 2008 at 4:08 pm

    Kang khalil romantis sekaliii….pokonya so swettttt..

    Reply
  • 12. yolanda  |  November 15, 2008 at 8:39 am

    salut deh buat kalian pada .Pi yg lebih salut lagi ama puisi CHAIRIL ANWAR

    Reply
  • 13. saya  |  December 9, 2008 at 9:38 pm

    kok bisa2nya sajak spardi dibilang punya kahlil?

    Reply
  • 14. mita cubby  |  December 23, 2008 at 1:59 pm

    ijinkan aku mnjadi murid om kahlil….

    Reply
  • 15. mita cubby  |  December 23, 2008 at 2:14 pm

    ……

    Reply
  • 16. rey  |  December 27, 2008 at 1:48 pm

    yahhh minimal kalo nerjemahin kasih kutipan lahhH!!! jadi gak buat salah paham. gak repot kok ngasih kutipan.
    cukup dengan
    saya kutip dari terjemahan yang saya tulis sendiri di buku “sang nabi”
    saya gak tau undang2nya jadi itu mah terserah pak Djoko sajah. hidup lah buat penulis mah!

    Reply
  • 17. lutfiasyairi  |  December 31, 2008 at 5:47 pm

    he..he…

    Reply
  • 18. nanda  |  February 27, 2009 at 9:48 am

    Ketika embun pagi jatuh menetes ke bumi,,
    ketika cahaya mentari bersinar di ufuk timur,,
    keika skura bersemi diantara bunga2 gugur,,
    ketika itu pula cinta bersemi diantara hati2 yang suci,,

    By; Ananda Gresya…….
    aku suka puisi Gibran yang memberikan makna bagi kehidupan….

    Reply
  • 19. SANTI  |  March 23, 2009 at 1:50 pm

    Wah, puisinya buagus banget…nget…nget dech aku suka …..!!!!!!

    Reply
  • 20. yuli  |  April 16, 2009 at 10:55 am

    bnr kt lutfi lo “aku ingin” 2 mnk kry nya p’ sapardi cz yg q teu kryna kahlil kn terjemahan aslinya kn bkn indonesia.

    Reply
  • 21. yuli  |  April 16, 2009 at 10:59 am

    buat nanda aq jg suka ma puisina gibran tpi…..terkdng aq mikir gibran adlh so”k org yg sering patahhati krna cinta…

    Reply
  • 22. drago  |  April 19, 2009 at 4:39 pm

    bagai malam kelam tiada yag menemani aku
    serasa hidup di ruang hampa
    apa yg harus aku lakukan
    hanya menerawang di kegelapan
    tuhan maafkan hambamu ini
    penuh dosa dan siksa neraka menghampiri

    Reply
  • 23. Tya myleta  |  May 2, 2009 at 9:44 am

    Hmm ,
    kahlil T.O.P ,
    dy thu gmbrin aq bgt ,
    stiap puisi’a bwt aq slalu mrasa trsndir,

    Reply

Leave a reply to ud Cancel reply

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed